Monday, December 10, 2012

Pemilu Amerika tidak akan pengaruhi investasi di Indonesia

Pemilu Amerika tidak akan pengaruhi investasi di Indonesia 

Kandidat pilpres AS parta Republik Mitt Romney (kiri) dan Presiden AS Barack Obama saling menunjuk saat debat pilpres kedua di Hempstead, New York, Selasa (16/10). (REUTERS/Mike Segar)

Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Chatib Basri, menilai bahwa hasil pemilihan umum Amerika Serikat tidak akan mempengaruhi hubungan ekonomi antara Indonesia dengan negara tersebut.
"Siapapun kandidat yang akan keluar sebagai pemenang dalam pemilihan umum Amerika Serikat, hubungan bisnis dengan Indonesia akan tetap berjalan seperti biasa," kata Chatib kepada wartawan, di Jakarta, Selasa.

Menurut Chatib, pemilihan umum adalah bagian dari logika politik yang bekerja secara terpisah dengan logika ekonomi yang menjadi landasan hubungan bisnis antara Indonesia dengan Amerika Serikat.

"Hubungan-hubungan bisnis dan investasi akan tetap berjalan tanpa terpengaruh oleh kondisi politik," kata dia.

Sebelumnya, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Bambang Brodjonegoro, mengatakan bahwa pasar internasional tengah menunggu hasil pemilihan umum di Amerika Serikat.

Berbeda dengan Chatib, Bambang berpendapat bahwa calon presiden Mitt Romney dari Partai Republik dan Barrack Obama dari Demokrat masing-masing akan membawa kebijakan ekonomi yang berbeda karena dilandasi ideologi politik yang berbedap pula.

Perbedaan tersebut menurut Bambang akan sangat berpengaruh bagi pasar internasional.

Romney, sesuai dengan aliran ekonomi Partai Republik, dipercaya akan menerapkan ekonomi sisi penawaran (`supply side economy`). Model ekonomi ini berpusat pada usaha pengurangan subsidi dan pajak sampai pada level tertentu.

Model yang kerap dikritik karena dianggap berpihak pada orang kaya ini bertujuan agar pemilik modal, yang sudah diberi insentif pengurangan pajak, dapat menginvestasikan uangnya untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru.

Sementara Parta Demokrat yang diwakili Obama berpendapat bahwa `supply side economy` hanya akan menambah defisit anggaran karena penerimaan pajak berkurang. Demokrat juga berpandangan, kekayaan negara tidak dapat didistribusikan melalui pengurangan pajak dan subsidi (`public spending`) melainkan justru sebaliknya.

Program layanan kesehatan yang dibiayai pemerintah selama masa Obama seperti Medicaid adalah contohnya.

Pemilihan umum di Amerika Serikat akan dilaksanakan pada Selasa, 6/11 waktu setempat. Menjelang pesta demokrasi tersebut, Indeks Dow Jones di negara tersebut mengalami penurunan 0,2 persen menjadi 13.065,87.

Penurunan juga terjadi pada indeks saham Jepang, Nikkei yang turun 30,89 poin atau 0,34 persen menjadi 8976.55 poin.
(G005)

No comments:

Post a Comment